Beberapa catatan seputar
PENGELOLAAN SEKOLAH MINGGU
Branckly E. Picanussa, S.Si, M.Th.LM
PENDAHULUAN
Pengelolaan Sekolah Minggu adalah suatu penataan wadah persekutuan, pelayanan, dan kesaksian bagian anak-anak dan para remaja Kristen/Gereja. PSM merupakan suatu pengaturan secara arif dan bijaksana serta kreatif berbagai hal yang terkait dengan Sekolah Minggu, antara lain: guru, murid, pengurus, lingkungan, waktu dan tempat, kelengkapan belajar-mengajar, kegiatan belajar-mengajar, kegiatan penunjang, pengelolaan keuangan, kerjasama dan evaluasi.
GURU Sekolah Minggu yang bervariasi………
- tidak berpendidikan tapi berpengalaman, namun tidak mau belajar untuk mengembangkan diri
- tidak berpendidikan tapi berpengalaman dan selalu berusaha untuk mengembangkan diri
- berpendidikan umum dan minim dalam pengalaman serta tidak mau berusaha untuk mengembangkan diri
- berpendidikan umum dan minim dalam pengalaman tetapi mau berusaha untuk mengembangkan diri
- berpendidikan umum, segudang pengalaman
- berpendidikan khusus, minim pengalaman
- berpendidikan khusus, segudang pengalaman
Para MURID Sekolah Minggu dengan berbagai karakter …………..
Usia 3/4 – 6 tahun:
suka bermain, suka berlari, suka berlompat, suka melempar, suka meniru, besarnya rasa ingin tahun, suka bertanya, penuh khayalan, cemburu, suka berkelompok, lebih mementingkan diri, lebih senang melakukan sesuatu sendiri,
suka percaya apa yang dikatakan kepadanya,
ingatan belum terlalu kuat, suka diperhatikan, suka dipuji, suka meraba,
suka melihat, suka mendengar,
perhatiannya singkat, cepat gelisah jika yang diperhatikan tidak menarik,
ingin disayang, dihargai, rasa aman,
rasa takut yang besar terhadap ancaman, kesendirian, tidak disayangi, kegelapan, sakit, suara keras, guntur, hujan, anjing, dll.
Usia 7 – 9 tahun:
bermain masih meruapakn hal yang penting, sedikit egois,
agresif, keras, ingin di puji, dihargai, disayang,
sangat aktif, seringkali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu,
mulai belajar membaca, menghitung, menulis, rasa ingin tahu, sering bertanya,
suka berkelompok, cepat putus asah,
perhatian terpusat yang masih singkat jika tidak menarik, dll.
Usia 10 – 12 tahun:
keberanian, keinginan mencari pengalaman baru, mengumpulkan benda-benda dan berkelompok dengan yang sejenis, enang bekerja sama dan bermain dalam kelompok, suka permainan adu kecerdasan dan ketangkasan,
bersemangat dalam belajar, suka membaca, rasa ingin tahu, suka bertanya, perhatian terpusat sudah mulai agak lama, kemampuan mengingat/menghafal yang baik,
setia kawan, ingin tampil sama dengan teman-teman,
mudah bergaul, banyak bicara, imajinatif, emosional,
cenderung mempertahankan relasi, berpikir dari hal-hal konkret ke hal-hal abstrak,
mulai mempelajari segi-segi keteraturan, tata tertib, dan otoritas dalam kelompok,
ingin dibina dalam kerja sama yang produktif dan membangun,
jika tidak pernah mendapat pengharagaan, pujian atau dorongan dari
orang-orang yang membinanya akan timbil dalam dirinya rasa rendah diri
dan kurang percaya diri, dll.
Usia 13 – 16/17 tahun:
masa krisis identitas,
membutuhkan penghargaan, pengertian, dan penerimaan dari pihak-pihak
yang sangat dekat dalam menghadapi keadaan tidak stabil yang sedang dirasakan,
kritis, argumentatif, kreatif, idealis,
cepat mengadakan penilaian, menginginkan hal-hal humoris dan imajinatif,
tertarik kepada lawan jenis kelamin, berpikir abstrak,
perempuan lebih suka membaca buku cerita (roman) sementara
laki-laki lebih menyenangi olahraga dan kegiatan fisik,
keinginan untuk bebas dan tidak terlalu diatur oleh orang tua, dll.
PENGURUS Sekolah Minggu yang saling menunjang.
Kepengurusan Sekolah Minggu, misalnya, terdiri dari:
Ketua
(Wakil Ketua)
Sekretaris
(Wakil Sekretaris)
Bendahara
(Wakil Bendahara)
dan bidang-bidang sesuai kebutuhan, misalnya:
- Peribadahan dan Pembelajaran
- Peribadahan: Tata Ibadah dan Seni
- Pembelajaran: Perpustakaan dan Media
- Pendanaan (mencari donatur dan atau pengembangan usaha-usaha lain)
- Penelitian dan Pengembangan
- Dll.
LINGKUNGAN: orang tua, masyarakat, dan alam ……
Lingkungan merupakan bagian yang turut mempengaruhi
bagi pengelolaan dan pengembangan Sekolah Minggu. Oleh karena itu, kerjasama dan membangun hubungan komunikasi yangbaik perlu dilakukan, dibina dan di jaga.
WAKTU DAN TEMPAT ……
Penetapan waktu dan tempat harus dilakukan secara bijaksana. Sehingga tidak
membuang energi untuk melakukan hal-hal yang tidak penting. Demikian juga dengan tempat. Pengelolaan Sekolah Minggu dapat dilakukan di dalam ruangan, maupun di luar ruangan. Variasi tempat dalam kegiatan Sekolah Minggu itu perlu.
KELENGKAPAN BELAJAR-MENGAJAR di Sekolah Minggu ….
Sering kali orang berkata bahwa tidak ada akar, batang pun dapat berguna.
Sering kali terjadi kelengkapan belajar-mengajar tidak memadai,
Akibatnya ber-Sekolah Minggu hanyalah suatu rutinitas.
KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR……..
Kegiatan belajar-mengajar semestinya dikelola secara baik sehingga iman kristiani guru dan murid bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, persiapan guru sangat diperlukan. Selain persiapan, pelaksanaan dan evaluasi juga mesti dilakukan dengan baik.
- PERSIAPAN GURU
- TUJUAN PEMBELAJARAN meliputi:
- Umum
- Khusus
- Umum
- PENGELOLAAN MATERI PEMBELAJARAN perlu memperhatikan:
- Tujuan (kognitif, afektif, psikomotor)
- Siapa yang akan belajar
- Waktu
- Tempat
- Sumber
- Tujuan (kognitif, afektif, psikomotor)
- METODE PEMBELAJARAN perlu mempertimbangkan:
- Tujuan (kognifit, afektif, psikomotor) dan uraian materi
- Siapa yang akan belajar
- Waktu
- Tempat
- Kemampuan
Beberapa metode mengajar: bercerita, bercerita plus (+ alat peraga, gambar, vidio, lagu, dll), tanya jawab, pantomim (peragaan/ sandiwara tanpa bersuara), bernyanyi, berkarya, menggambar, diskusi, penelaahan/pendalaman Alkitab, membaca, bermain, tugas, ceramah, wawancara, studi kasus, kunjungan, dll. Pengajar Sekolah Minggu sebaiknya dapat mempergunakan metode-metode tersebut di atas secara bervariasi.
- Tujuan (kognifit, afektif, psikomotor) dan uraian materi
- MEDIA PEMBELAJARAN – klasikal, peragaan (alat peraga) perlu mempertimbangkan:
- Tujuan
- Materi
- Siapa yang akan diaajar
- Keterlibatan/partisipasi
- Perubahan (pengetahuan/sikap, keterampilan)
- Kegiatan (mendengar, melihat, berpikir, berbuat)
- Ketersediaan/kemudahan memperoleh
- Waktu
- Metode
- Kemampuan/keterampilan pengajar dalam mempergunakan
Media (dalam artian alat, alat peraga) merupakan sarana untuk mengkomunikasikan berita/pesan yang berfungsi untuk pencapaian tujuan, membangkitkan: minat belajar, menarik perhatian, memusatkan perhatian, keterlibatan/partisipasi, memperjelas (menghadirkan hala-hal yang tidak dapat dihadirkan secara langsung), menghindari terlalu banyak verbalisasi (kata-kata secara lisan).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk mendapatkan atau mengadakan (membeli atau membuat) media (alat, alat pereaga) untuk digunakan di Sekolah Minggu.
- Tujuan
- Model EVALUASI
- PELAKSANAAN KBM (sudah dimulai sejak naradidik tiba di tempat ber-Sekolah Minggu)
- Pendahuluan.
- Mengajar – Belajar (materi-metode&media-evaluasi). Dalam dunia pendidikan sebelum masuk ke materi pembelajaran biasaya seorang pendidik akan ber- APRESEPSI (mengawali kegiatan/hal yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Apresepsi dapat diumpamakan dengan suatu jembatan yang menghubungkan jalan yang satu (A) dengan jalan yang lain (B).
- Penutup.
- EVALUASI KBM (pencapaian tujuan, muatan materi, metode, media, bentuk evaluasi)
PROGRAM/KEGIATAN PENUNJANG bagi guru dan murid Sekolah Minggu……
Berbagai program/kegiatan perlu dilakukan
demi peningkatan pembinaan ber-Sekolah Minggu. Program/kegiatan dimaksud seperti mengikuti lokakarya, simposium, temu pengajar Sekolah Minggu,
temu anak – remaja Sekolah Minggu,
studi banding, dll.
PENGELOLAAN KEUANGAN ……..
pemasukan, pengelolaan, dan pengeluaran keuangan perlu dikelola secara baik,
sehingga dapat menunjang berbagai kegiatan ber-Sekolah Minggu.
KERJASAMA …………
Pengelolaan Sekolah Minggu bukanlah wadah yang tertutup tapi mesti terbuka.
Oleh karena itu kerjasama dengan berbagai pihak (institusi gereja, orang tua, warga gereja, orang-orang Kristen dari berbagai denominasi gereja).
EVALUASI…………
Demi pengembangan Sekolah Minggu, perlu diadakan evaluasi terhadap semua hal yang
telah dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman
bagi Sekolah Minggu, sehingga dapat merencanakan dan menetapkan
berbagai langkah pengelolaan menghadapi perubahan dunia yang tak dapat dihindari.
PENUTUP
Baik-buruknya Pengelolaan Sekolah Minggu akan turut mempengaruhi
Pembinaan iman Kristen bagi anak – dengan remaja Kristen/gereja yang adalah
generasi penerus Jemaat di masa yang akan datang.
Oleh karena itu Pengelolaan Sekolah Minggu mesti dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab oleh
Orang-orang yang terpanggil untuk bersekutu, melayani, dan bersaksi bersama anak-anak dan para remaja Kristen/Gereja.