Senin, 16 Februari 2009

ALAT PERAGA DI SEKOLAH MINGGU

ALAT PERAGA:ALAT BANTU KBM di Sekolah Minggu

Branckly Egbert Picanussa, S.Si, M.Th.LM

  • Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) di Sekolah Minggu (SM) pada dasarnya merupakan suatu aktivitas komunikasi edukatif kristiani dari berbagai komponen antara lain pengasuh dan anak-anak SM. Agar KBM di SM-TPI dapat berjalan dengan baik, sangat diperlukan berbagai alat penunjang. Salah satu di antaranya, yang sampai dengan saat ini menjadi pergumulan banyak guru SM adalah alat peraga.
  • Alat peraga di Sekolah Minggu merupakan alat bantu yang dipergunakan oleh para pengasuh untuk mengkomunikasikan iman Kristen kepada anak-anak. Selain sebagai alat bantu, alat peraga di Sekolah Minggu merupakan alat beraktivitas dalam rangka mengkomunikasikan pendidikan kristiani. Kehadiran alat peraga dalam suatu KBM/PBM di Sekolah Minggu memiliki beberapa fungsi antara lain: untuk pencapaian tujuan, membangkitkan minat belajar, menarik perhatian, memusatkan perhatian, keterlibatan/partisipasi, memperjelas (menghadirkan hala-hal yang tidak dapat dihadirkan secara langsung), menghindari terlalu banyak verbalisasi (kata-kata secara lisan).
  • Pengelompokkan AP. Alat peraga di Sekolah Minggu dapat dikelompokkan menjadi alat peraga alamiah dan non-alamiah. Alat peraga alamiah adalah alat peraga yang telah Allah Ciptakan, misalnya bulan, bintang, matahari, berbagai tumbuhan dan binatang, manusia, dll. Sedangkan alat peraga non-alamiah adalah alat peraga yang dibuat oleh manusia, misalnya berbagai gambar, media elektronik, media masa, kreativitas, dll.
  • Pengadaan AP. Selain mempergunakan alat peraga almiah, para pengasuh di Sekolah Minggu dapat juga memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengadakan atau membuat alat peraga, dan mengembangkan berbagai kreativitas sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Dalam hubungan dengan hal tersebut, maka pemilihan dan/atau pengadaan alat peraga di Sekolah Minggu perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, siapa yang akan diajar, keterlibatan/partisipasi murid Sekolah Minggu, perubahan apa yang ingin dicapai dari pembelajaran (pengetahuan, sikap, keterampilan), kegiatan murid Sekolah Minggu (mendengar, melihat, berpikir, berbuat), ketersediaan/kemudahan memperoleh media pembelajaran, waktu, metode, kemampuan/keterampilan guru SM dalam mempergunakan alat peraga.
  • Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga bermanfaat di dalam pelayanan para guru SM di Jemaat. Tuhan Yesus, Sang Guru Agung, memberkati.


Tidak ada komentar: