Selasa, 17 Februari 2009

INTERPRETASI MUSIK VOKAL

INTERPRETASI MUSIK VOKAL


Branckly E. Picanussa, S.Si, M.Th.LM


Musik vokal adalah musik yang dihasilkan oleh suara manusia. Penyajian suatu komposisi musik vokal akan lebih bermakna jika orang atau kelompok yang akan menyajikannya memahami dengan benar apa yang diinginkan oleh seorang komposer. Dengan memahami maksud dari komposer dan kemudian dikelolah dengan kemampuan penyaji atau para penyaji, maka akan menampilkan suatu penyajian musik vokal yang baik. Dalam hubungan dengan hal itu, maka interpretasi musik menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui oleh para penyaji musik vokal.

Interpretasi musik merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menerjemahkan atau menafsirkan dan membawakan suatu komposisi musik sesuai dengan atau menurut maksud komposer. Beberapa definisi berikut ini mendukung pendapat tersebut.

  • Interpretation in music means expressing the mood of the composition. Definisi ini menyatakan bahwa interpretasi dalam musik adalah suatu upaya untuk mengekspresikan suasana dari suatu komposisi, sehingga penyajiannya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komposer.
  • Interpretation in music is merely the act of performance, with the implication that in it the performer's judgement and personality have a share. Just as there is no means by which a dramatist can so write his play as to indicate to the actors precisely how they shall speak his lines, so there is no means by which a composer can indicate to a performer the precise way in which his music is to be sung or played. Definisi kedua menyatakan bahwa interpretasi dalam musik adalah suatu tindakan menyajikan, dengan implikasi bahwa di dalamnya keperibadian dan
  • Rendering a musical composition according to one's idea of the author's intention.
  • give a clear and accurate rendition of what the composer wrote. ........
  • Interpretasi adalah penafsiran. Memainkan suatu komposisi dengan penghayatan menurut penafsiran pribadi pemain dalam menyesuaikan kehendak sang komponis.


Dalam hubungan dengan tahapan interpretasi di dalam musik, Chris Coetzee menyatakan bahwa:

Interpreting music takes place on three levels. Firstly, you must give a clear and accurate rendition of what the composer wrote. ... On a second level, interpretation means conforming to the stylistic norms and conventions associated with the music of a specific era. ... Lastly, the players' own emotions dictate the subtle nuances of the music he or she plays. Every musician strives to get behind the soul of the music and be able to relate in a meaningfull way with the composer.


Apa yang dikemukan oleh Chris Coetzee, sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yakni composer interpretation dan players' own emotions interpretation. Interpretasi komposer (composer interpretation) merupakan upaya interpreter (orang yang melakukan interpretasi) untuk: (1) mengetahui dengan jelas dan tepat apa yang ditulis oleh komposer, apa yang diinginkan oleh komposer, apa yang menjadi maksud komposer; (2)

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka baik composer interpretation maupun players' own emotions interpretation, perlu didahului dengan suatu analisis yang tepat. Dengan analisis yang tepat, maka kita dapat mengetahui dengan benar maksud dari seorang komposer. Berikut ini adalah beberapa langkah penting dalam analisis musik vokal.

  1. Menyelidiki komposer dan periodenya.
  2. Membaca atau memainkan atau menyanyikan komposisi musik dari awal sampai akhir untuk memperoleh kesan menyeluruh dari suatu komposisi musik. Sebaiknya hal ini dilakukan beberapa kali.

3. Gestalt approach:

  • Berapa jumlah birama dari komposisi musik yang akan dinyanyikan?
  • Bacalah komposisi secara menyeluruh, tandai bagian-bagian mayor dan juga minor, serta tandai juga kadens dari komposisi tersebut!
  • Temukanlah bagian dimana teks dan melodi saling mendukung satu dengan yang lain.
  • Catatlah kontras-kontras tekstur musikal dari komposisi.
  • Bacalah kembali komposisi yang akan analisis (untuk dinyanyikan) dari awal sampai akhir. Tandailah frase-frase yang panjang – catat nomor biramanya. Perhatikan juga tangga nada dan pergerakan harmoninya
  • Bacalah teks (syair). Buatlah terjemahannya jika teks ditulis dalam bahasa yang tidak dikenal oleh para penyanyi.
  • Tebalkan tanda-tanda dinamika yang diberikan oleh komposer untuk lebih memperjelas dimana terjadi ketegangan (tension) dan dimana terjadi ketenangan (relaxation) di dalam struktur-struktur frase (arsisthesis). Ingatlah keseluruhan hubungan-hubungan tekanan antara teks dan musik.
  • Perhatikanlah tanda-tanda dinamika yang mempengaruhi nuansa musik. Perhatikanlah tingkat intensitasnya dalam hubungan dengan frase-frase yang ada.
  • Bilamana belum ada tanda kecepatan tempo, tentukanlah tempo yang tepat dengan jalan memperhatikan dengan seksama komposisi tersebut (secara menyeluruh atau bagian) atau memeriksa koleksi-koleksi dari beberapa edisi
  • Tandailah pengulangan dan pengembangan melodi. Tandailah juga hal saling mempengaruhi (interplay) antara bagian-bagian suara dan instrumen pengiring.
  • Pengkodean warna tematik dan pengembangan musik (introduksi, pengembangan di dalam urutan, di dalam pengulangan, atau di dalam kedua-duanya)
  • Nyanyikanlah masing-masing suara dengan suara yang keras dan tandailah frase dari masing-masing suara dalam hubungan dengan pernafasan:
  1. bernafas penuh (full breath) pada akhir frase = /
  2. sedikit bernafas (half breath) untuk memperjelas arti dari teks di dalam suatu frase = '
  3. no breath taken. Bila memang penting, perlu juga tanda tertentu yang menyatakan bahwa di dalam kalimat bahasa terdapat tanda koma, tetapi dalam kalimat musik tidak = (')
  4. Bernafas secara bergiliran tapi tidak terdengar oleh para pendengar. Hal ini dapat digunakan pada frase-frase yang panjang.
  • Memperjelas artikulasi:
    • Perhatikanlah tanda tekanan teks secara agogik (agogic text stresses) atau tenuto ( _ dibagian atas notasi) atau aksen-aksen (>) yang terdapat pada bagian vokal atau instrumen pengiring
    • Perhatikanlah tanda staccato ( . ; titik di bawah atau di atas notasi), dan tanda-tanda artikulasi lainnya yang ada pada komposisi musik yang akan dinyanyikan
    • Mainkanlah iringan keyboard atau piano (kalau ada) dan perhatikanlah hubungan bagian-bagian suara dan bagian-bagian instrumental.
  • Bila ada bagian musik pengiring, bacalah bagian atau bagian-bagian musik pengiring secara terpisah. Tandailah frase, dinamika, artikulasi. Persiapkanlah saran-saran bagi pengiring
  • Tandailah penempatan huruf konsonan akhir dimana saat yang paling kritis yakni akhir dari suatu frase
  • Identifikasi hal-hal yang berhubungan dengan diksi: cara mengucapkan, pengucapan dengan jelas (enunciation), memperpanjang huruf-huruf hidup (a, o, u, e, dan i), bunyi diftong yang tepat
  • Konstruksikan suatu garis besar komposisi untuk suatu konseptualisasi umum dan untuk membantu dalam mengingat
  • Buatlah latihan-latihan ritmik dan latihan-latihan tonal yang dapat membantu proses belajar di dalam latihan.


Bahan-bahan Bacaan:

Harold A. Decker & Colleen J. Kirk, Choral Conducting Focus on Communication (USA: Waveland Press Inc., 1988)

Chris Coetzee, Piano: An Easy Guide to Reading Music, Playing Your First Piece, Enjoying Your Piano (United Kingdom: New Holland Publishers, 2003)

Joseph Kerman with Vivian Kerman, Listen Brief Edition (USA: Worth Publishers Inc., 1987)

Michael Aaron Piano Course, The Modern Approach to Piano Study Grade Three (Melville, N.Y: Belwin Mills Publishing Corp., t.t.)

Percy A. Scholes, The Concise Oxford Dictionary of Music (New York: London Oxford Univeristy Press, 1964)

Pono Banoe, Kamus Musik (Yogyakarta: Kanisius, 2003)

Royal Stanton, The Dynamic Choral Conductor (USA: Shawnee Press Inc., MCMLXXI)

Wido Ratmono, Seni Musik (Surabaya: Sinar Wijaya, 1986)

Tidak ada komentar: